Maju Indonesia (Manifes Juang Indonesia) menyampaikan dukungan penuh atas salah satu poin penting dalam Program Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, “yaitu poin ke-7 yang menegaskan bahwa pemberantasan korupsi harus dilaksanakan dengan semangat tanpa pandang bulu dan tanpa terkecuali”, demikian cetus Heru. S, yang biasa disapa Lau, selaku Aktifis ’98 dan sekaligus Sekjen Maju Indonesia, di sela-sela makan siang dibilangan Tebet.
Heru melihat ini adalah semangat yang sangat relevan dan krusial, terutama di tengah dinamika penegakan hukum saat ini, di mana baru-baru ini terjadi penangkapan seorang mantan aktivis 98 yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri, dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait kasus pemerasan sertifikasi K3. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah menegaskan komitmen terhadap pemberantasan korupsi dengan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan latar belakang atau posisi seseorang.
Lanjut Heru, Maju Indonesia percaya bahwa efektifitas pemberantasan korupsi akan tercapai jika penegakan hukum dilakukan secara tegas, konsisten, dan adil. Tidak ada yang boleh dilepaskan tanpa proses hukum yang transparan. Ini menandai kemajuan besar bagi upaya membersihkan birokrasi dari praktik-praktik korupsi yang selama ini merugikan negara dan masyarakat.
Dalam barisan Manifes Juang Indonesia, kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendukung penuh program Asta Cita, Prabowo-Gibran, berkomitmen dalam menjalankan pemerintahan yang bersih dan berintegritas, sebagai pondasi utama untuk mewujudkan Indonesia maju. Tanpa adanya sikap tegas terhadap korupsi, kemajuan dan pemerataan pembangunan tidak akan maksimal.
Inilah saatnya kita seluruh masyarakat bergerak bersama, membangun negara yang bebas dari korupsi demi masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan.
Maju Indonesia (Manifes Juang Indonesia)
Tebet, Jakarta
22 Agustus 2025
