Ilustrasi petugas DKP3 Kota Depok saat melakukan pemeriksaan hewan kurban disejumlah lapak pedagang. (Foto: Diskominfo Depok).
arahmerdeka.com – Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok melakukan pengawasan hewan kurban bersama dengan mahasiswa Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) – Institut Pertanian Bogor (IPB) dan dokter hewan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Pemeriksaan dilakukan di lapak, peternakan dan tempat penjualan hewan kurban.Sejak Mulai Jumat (07/06/24).
Dede Zuraida ,Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) pada DKP3 Kota Depok, menyatakan pengawasan yang dilakukan antara lain mencakup persyaratan hewan kurban seperti kepemilikan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan pengawasan lalu lintas hewan kurban.
DKP3 Kota Depok melakukan serta memperkuat koordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan terkait rekomendasi dan persetujuan tempat berjualan serta tempat pemotongan hewan kurban.
“Terhitung dari data 7 Juni 2024, terdapat 21 lapak dengan total hewan kurban sebanyak 1.501. Dengan rincian 659 sapi, 620 kambing dan 222 ekor domba,” katanya kepada arahmerdeka.com, Rabu (12/06/24).
Kemudian , dalam pemeriksaan tersebut ditemukan beberapa kelainan pada beberapa hewan kurban.
Tercatat yaitu 5 ekor sapi belum cukup umur (BCU), 1 ekor sapi kurus, 1 ekor kambing cacat, 2 ekor kambing BCU, 2 ekor kambing penyakit mulut kuku (PMK), 2 ekor kambing sakit mata dan 1 ekor domba ORF atau dermatitis pustularis contagiosa.
“Kemudian Kami langsung ambil tindakan hewan-hewan yang sakit diminta untuk diisolasi dari hewan yang sehat,” ujarnya.
“Untuk konsumen dihimbau untuk memilih hewan yang memenuhi syarat kesehatan dan syar’i,” tutupnya. (H.ST)
