Jakarta – Dokter yang berusia muda, cantik,bersahaja, anggun dan berpenampilan sederhana ini yang dikenal memiliki hobi belajar, Aldena Cinka Nauratefida Putty mengakui menjadi dokter dan guru adalah cita citanya sewaktu kecil.”By the way, saya dulu impiannya mau jadi dokter dan guru. Dari kecil enggak tahu kenapa pingin, mungkin karena sejak kecil liat mami sibuk di klinik menerima pasien,” katanya dalam acara wisuda MARS URINDO di TMII Jakarta Timur. Wanita bersuara lembut yang memiliki panggilan dr.Cinka ini menyelesaikan studi S2 nya dengan predikat cumlaude . Dirinya mengaku sangat mencintai dunia kedokteran, dunia sosial dan dunia pendidikan.
” Nenek saya sangat dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kegiatan sosial. Dan saya liat kakek yang hobby baca sering diskusi dari filsafat politik dan seni dengan mami dan melihat mami yang hobby kuliah akhirnya secara otomatis mempengaruhi saya dan membuat saya menyimak obrolan mereka dan ingin mengikuti jejak mereka yang hobby belajar,” tuturnya sambil menggendong putra semata wayangnya Althafandra Atharrazka Khawarizmi Rafie. Menurut dr.Cinka dunia medis dan dunia pendidikan merupakan dunia yang memberikan rasa kemanusiaan, otonomi, dan kemandirian yang mampu mengantarkannya hingga titik karirnya pada saat ini.
Saat di tanya tentang quarter life crisis langsung di jawabnya dengan bijak “Quarter life crisis itu satu titik atau fase di umur 20-an, menurut pemahaman saya di mana seseorang merasa resah atau kurang nyaman dengan dirinya sendiri atau apa yang terjadi di sekitar mereka. Mungkin terjadi karena konflik internal dan pendewasaan juga di usia 20-an. Karena ini masa transisi kita yang tadinya adalah anak dari orang tua. Menurut saya ini adalah waktu kita mempertanyakan banyak hal, apa yang sebenarnya ingin saya lakukan. Saya merasa sebelumnya saya ada dalam mode autopilot dan saya mengikuti arahan orang lain, sekarang saya harus memutuskan, and it’s overwhelming.
Menurut saya itu pemahaman saya tentang quarter life crisis, saya yakin akan ada banyak pemahaman lain akan hal ini. Pendapat saya melihat bagaimana orang lain menjalani hidup dan melakukan sesuatu juga entah bagaimana menimbulkan social anxiety. Tidak hanya kita harus membuat keputusan tapi pilihannya juga tak terbatas dan di waktu bersamaan tidak mungkin dicapai “jawabnya dengan lugas dan jelas.
Putri tunggal dari Pendiri sekaligus Ketua Umum Organisasi Wanita Muslimah Indonesia Dr.Aliefety Putu Garnida CHt.,C.IE.,SST.,SKM.,M.Psi.,MH.Kes.,MARS.,FISQua.,FRSPH berharap wanita harus mampu menunjukan pada dunia lbahwa Wanita Indonesia adalah wanita yang kuat hebat dan penuh semangat. Dengan modal ilmu sebagai wanita bisa melakukan hal positif yang diinginkannya tanpa membuang kodratnya sebagai istri maupun seorang ibu bagi anak anaknya.
“Wanita harus smart. Dan dengan pendidikan yang kita miliki memberikan daya untuk apapun yang ingin kita capai dan ingin kita raih, atau yang ingin kita kerjakan tanpa sungkan. Saya benar-benar merasakan itu sendiri impact dari pendidikan,” tuturnya menutup obrolan siang itu.(ES)