arahmerdeka.com – Kabar mengejutkan datang dari komposisi kota besar dan terpadat yang selama ini merupakan pusat perekonomian dan tolak ukur kemajuan sebuah kota di Indonesia kini mulai tergeser. Jika sebelumnya diketahui bahwa kota besar di Indonesia adalah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Tangerang, Makassar, Palembang, Balikpapan, dan Denpasar. Kini tidak lagi.
Ada dua kota yang posisinya tergeser, yaitu Kota Surabaya dan Bandung dalam urutan lima besar. Jika selama ini Surabaya dikenal sebagai kota terbesar dan terpadat nomor dua di Indonesia setelah Jakarta, kini digantikan oleh Kota Bekasi di Jawa Barat, sedangkan posisi Bandung yang tadinya ada di urutan ketiga digeser oleh Depok.
Penyebab Pergeseran Posisi Kota Besar
Menurut ekonom senior dan juga Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali, terjadinya pergeseran komposisi kota besar dan padat di Indonesia disebabkan oleh pilihan masyarakat yang lebih cenderung ingin tinggal dan mencari pekerjaan di kota kota besar. Selain itu, pengaruh internet dan pembangunan infrastruktur yang masif di wilayah perkotaan juga mendorong laju pertumbuhan sebuah kota yang dahulunya hanya merupakan kota kumuh, tempat tinggal kaum kelas pekerja seperti buruh pabrik, kemudian bertransformasi dan berubah menjadi modern. Seperti Kota Bekasi dan Depok, serta Tangerang.
Itu mungkin disebabkan karena pengaruh internet dan juga pembangunan infrastruktur yang ada di kota kota tersebut,” kata Rhenald Kasali dikutip dari akun resmi tiktok @rhenalkasali, Sabtu 22 Juni 2024.
Dampak Modernisasi Kota Besar
Lebih jauh Rhenald Kasali menegaskan jika warga di perkotaan seperti di-10 kota besar dan terpadat di Indonesia, bisa membangun rumah seperti perumahan yang disaksikan saat ini. Rumah petak semakin sulit dibangun, selain karena harga tanah yang melambung tinggi, kehadiran gedung apartemen yang dianggap lebih cocok sebagai hunian masyarakat urban di perkotaan yang padat dan besar
Tapi ingat semakin tinggi bangunannya, pohon yang ditanam makin kecil, kita harus menuntut para pengembang agar berani menanam pohon pohon besar, kalau tidak maka kehidupan ini akan terjadi sampah di mana mana, dan udaranya semakin panas. Jadi kita harus menjaganya,” jelasnya.
Profil Singkat 10 Kota Besar di Indonesia.
1. Kota Jakarta
– Jumlah Penduduk : 11.350.328 jiwa (Desember 2023).
-Luas wilayah daratan : 664,01 kilometer persegi.
– Kepadatan penduduk : 1.500 jiwa per kilometer persegi.
2. Kota Bekasi
– Jumlah Penduduk : 2.513.669 jiwa ( Desember 2023)
-Luas wilayah daratan : 204,6 kilometer persegi.
– Kepadatan penduduk : 12,000 jiwa per kilometer persegi.
3. Kota Surabaya
– Jumlah Penduduk : 3.000.076 jiwa (Juni 2023).
– Luas wilayah daratan : 335,28 kilometer persegi
– Kepadatan penduduk : 8,900 jiwa per kilometer persegi.
4. Kota Depok
– Jumlah penduduk : 1.927.867 jiwa (Juni 2023).
– Luas wilayah daratan : 123,04 kilometer persegi.
– Kepadatan penduduk : 9,600 jiwa per kilometer persegi.
5. Kota Bandung
– Jumlah Penduduk : 2.569.107 jiwa (Desember 2023).
– Luas wilayah daratan : 167,31 kilometer persegi.
– Kepadatan penduduk : 15,000 jiwa per kilometer persegi.
6. Kota Medan
– Jumlah Penduduk : 2.494.512 jiwa (2022)
– Luas wilayah total : 265,10 kilometer persegi.
– Kepadatan penduduk : 9,400 jiwa per kilometer persegi.
7. Kota Tangerang
– Jumlah Penduduk : 1.912.679 jiwa (Desember 2023).
– Luas wilayah total : 164,55 kilometer persegi.
– Kepadatan penduduk : 12,000 jiwa per kilometer persegi.
8. Kota Makassar
– Jumlah penduduk : 1.474.393 jiwa (Desember 2023).
– Luas wilayah total : 175,77 kilometer persegi.
– Kepadatan penduduk : 8,400 jiwa per kilometer persegi.
9. Kota Semarang
– Jumlah penduduk : 1.696.366 jiwa (Desember 2023).
– Luas wilayah total : 373,70 kilometer persegi.
– Kepadatan penduduk : 4,500 jiwa per kilometer persegi.
10. Kota Solo
– Jumlah Penduduk : 587.646 jiwa (Desember 2023).
– Luas wilayah : 44,04 kilometer persegi.
– Kepadatan penduduk : 13,000 jiwa per kilometer persegi.(H.ST)