JAKARTA – Indonesia akan mengirimkan 175 penyair dari berbagai daerah untuk menghadiri Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) XIII yang akan berlangsung di Jakarta, 11-14 September 2025. Selain itu, sebanyak 50 penyair dari luar negeri juga dipastikan hadir, menjadikan pertemuan ini sebagai ajang sastra terbesar yang menjembatani suara puisi lintas negara serumpun.
Hal tersebut disampaikan oleh Ahmadun Yosi Herfanda, Ketua Umum Panitia PPN XIII, seusai memimpin rapat koordinasi di Lantai 14, Gedung Dewan Kesenian Jakarta, Sabtu, 5 Juli 2025.
“Dari total 175 penyair Indonesia, sebanyak 75 orang berasal dari wilayah Jabodetabek, sementara 100 orang lainnya berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, dari Aceh hingga Papua,” ujar Hamdun, didampingi Wakil Ketua Mustafa Ismail.
Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) merupakan forum temu penyair tahunan, diselenggarakan pertama kali tahun 2007. Tuan rumah penyelenggaraan bergilir setiap tahun antara Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara. “Tahun ini giliran Indonesia kembali jadi tuan rumah,” Kata Ahmadun.
Forum ini menjadi ruang strategis untuk merayakan keberagaman budaya melalui puisi serta memperkuat solidaritas antarbangsa di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.
PPN XIII tahun ini mengusung tema “Perdamaian dan Persaudaraan”, dengan sejumlah agenda utama, antara lain:
Pembacaan puisi lintas negara, Peluncuran antologi PPN XIII, Diskusi sastra dan budaya nusantara, Workshop penulisan puisi lintas generasi, orasi dan sebagainya.
Adapun penyair mancanegara yang dijadwalkan hadir berasal dari negara-negara sahabat seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Timor Leste.
Mustafa Ismail menambahkan bahwa panitia akan menggandeng sejumlah institusi dan komunitas seni serta media untuk mendukung penyelenggaraan acara yang akan digelar di beberapa titik strategis di Jakarta.
“Jakarta menjadi tuan rumah yang ideal karena memiliki ekosistem seni dan budaya yang kuat. Kita ingin PPN XIII menjadi panggung yang inklusif, berkelas, dan menjangkau masyarakat luas,” pungkasnya.(*)