Journalist Club Bersama Gong Merah Putih Kembali Hidupkan Kajian Literasi Sejarah Bangsa Di Depok

DEPOK – Forum Kajian Reboan edisi perdana digelar dengan menghadirkan Narasumber utama adalah jurnalis senior sekaligus sastrawan Putra Gara, dan acara dipandu oleh aktivis kemanusiaan Samsu Budiman alias Om Budz, membedah pemikiran HOS Tjokroaminoto berjudul “Islam dan Sosialisme” di Sekretariat Sanggar Seni Gong Merah Putih, Depok Jaya, Rabu (10/12/2025).

Dalam kegiatan tersebut didukung berbagai elemen masyarakat bekerja sama dengan komunitas wartawan Journalist Club Indonesia Cabang Kota Depok dibawah pimpinan Torben Rando selaku Koordinator Daerah Journalis Club Depok.

Dalam kesempatan tersebut Putra Gara menjelaskan, bahwa sosialisme mengutamakan paham “pertemanan” atau “persahabatan” yang bertentangan dengan paham “individualisme”.

Lebih lanjut hubungan sosialisme dalam Islam yang ternyata saling berkaitan, Anda akan mengetahui sisi-sisi paham sosialisme yang belum diketahui banyak orang. Tjokroaminoto menggambarkan langsung bagaimana sikap Rasulullah dan para sahabat menggambarkan paham sosialisme.

Menurutnya Islam dan sosialisme memiliki keterikatan sebagaimana dicontohkan oleh nabi Muhammad S.A.W saat memegang kekuasaan negara atau kaum, maka langsung diberlakukan paham sosialis di mana semua tanah dijadikan milik negara. Secara umum, paham sosialisme adalah sama dengan Islam karena saling berkaitan dalam bentuk sikap dan pemikiran.

Perlu diketahui, Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, lahir pada 16 Agustus 1882 di Madiun, Jawa Timur, adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah Indonesia. Belanda menyebutnya sebagai “Raja Jawa yang Tak Bermahkota,” sebuah julukan yang mencerminkan pengaruhnya yang luar biasa di kalangan rakyat tanpa memiliki kekuasaan resmi.

Sebagai pemimpin Sarekat Islam (SI) sejak tahun 1912, Tjokroaminoto berhasil mengubah SI menjadi organisasi pergerakan nasional terbesar pada masanya. Di bawah kepemimpinannya, SI tidak hanya menjadi wadah perjuangan melawan kolonialisme, tetapi juga menjadi sekolah politik bagi banyak tokoh besar Indonesia.

Tjokroaminoto dikenal sebagai guru utama dari dua murid yang kelak memainkan peran penting dalam sejarah bangsa : Agus Salim, Soekarno dan S.M. Kartosuwirjo. Soekarno, yang menjadi murid setia Tjokroaminoto, kelak memimpin Indonesia menuju kemerdekaan dan menjadi Presiden Pertama Republik Indonesia.

Acara ini didukung oleh Seratus Persen, Jaker Depok, Mafifes Juang Indonesia dan berbagai media.(San)